Feature Phone Bakal Tergusur Oleh Smartphone

Pertumbuhan Jumlah pengguna smartphone di Indonesia beberapa tahun belakangan ini tampak semakin terlihat. Buktinya, bila dahulu orang masih menggunakan handphone sebatas SMS atau telefon (feature phone), kini kehadiran smartphone perlahan menggilas pesona feature phone.

Dibandingkan negara Jepang misalnya, seperti yang diungkap Direktur Marketing CROSS Mobilephone, Janto Djojo di Jakarta, Selasa (19/3/2013) mengatakan bahwa pengguna feature phone di Indonesia masih tetap ada. Diperlukan waktu lama agar masyarakat bermigrasi dari penggunaan feature phone ke smartphone.

"Lambat laun akan bergeser. Di Indonesia orang akan banyak pakai smartphone daripada feature phone," tutur Janto kepada wartawan. Ia menuturkan, dibutuhkan waktu akan orang belajar dari penggunaan feature phone menuju smartphone.

"Terutama kaum tua (kalangan generasi tua), susah untuk beralih. Kemudian soal harga," jelasnya. Ia mengatakan, oleh karena beberapa harga smartphone memiliki banderol yang cukup 'melangit'. Maka, adopsi penggunaan gadget terkini tersebut semakin sulit menyasar kaum ekonomi menengah ke bawah.

Lebih lanjut Janto menjelaskan bagaimana strategi Cross untuk bisa memenangkan pertarungan di pasar smartphone. "Kami lihat kebutuhan masyarakat," ungkapnya. Ia mengatakan, perusahaan harus tahu apa yang dibutuhkan oleh konsumen, termasuk misalnya urusan kekuatan baterai.

Dengan demikian, Cross yakin dengan mengetahui kebutuhan pengguna gadget Tanah Air, pihaknya bisa meluncurkan smartphone maupun phablet anyar dengan kemampuan yang tidak kalah dengan vendor-vendor ternama lainnya. Selain itu, soal harga, smartphone atau phablet Cross ini tetap mengusung banderol yang 'merakyat' alias terjangkau.

Meskipun demikian, ia tidak menampik bahwa Cross juga akan memiliki kelas gadget Premium. Hanya saja, ia menegaskan bahwa Cross tetap menghadirkan lini produk unggulannya dengan banderol yang terjangkau. "Premium yes, harga di atas Rp5 juta? no," pungkasnya.